Hal Baru

Powered by Blogger.

Sunday, March 15, 2015

Kondisi Jaringan Jalan di Provinsi Sumatera Utara



Dalam konteks tata ruang internal Sumatera Utara, kajian sektor transportasi dititikberatkan pada sistem prasarana transportasi darat, oleh karena jaringan jalan darat, angkutan sungai dan penyeberangan dan jaringan kereta api berpengaruh langsung terhadap pembentukan struktur dan pola sebaran ruang aktifitas di  wilayah daratan Sumatera Utara.Meskipun demikian, pola lokasional prasarana angkutan udara dan laut juga memberikan kerangka pembentukan struktur dan pola ruang melalui penguatan pada pembentukan struktur dan pola sebaran ruang aktifitas di wilayah yang terbatas, yakni penguatan pada fungsi sentralistik dari kota dimana bandara dibangun dan penguatan struktur wilayah sepanjang garis pantai dimana pelabuhan-pelabuhan dibangun.
Kedua jenis angkutan yang disebut terakhir ini lebih menentukan perkembangan wilayah dalam kaitan fungsinya sebagai outlet dan inlet bagi pergerakan penumpang dan barang antara Sumatera Utara dengan wilayah eksternalnya.
Di Provinsi Sumatera Utara terjadi perkembangan kuantitas jaringan jalan untuk semua jenis jalan, yaitu selama kurun 1999-2001 jalan nasional, jalan Provinsi, jalan kabupaten, dan jalan kota bertambah dari 26.536,00 km menjadi 31.280,430 km atau sekitar 4.744,43  km atau (15,16 %).sDari segi kualitas, secara umum telah terjadi penurunan kualitas jalan. Pada tahun 1999, jaringan jalan di Sumatera Utara yang mempunyai kondisi rusak dan rusak berat mencapai sekitar 55,99% dari panjang jalan keseluruhan. Bila dilihat dari lokasinya, sebagian besar terdapat di wilayah kabupaten (rural area). Keadaan ini menyebabkan ketimpangan akses desa-kota yang merupakan sebagian dari penyebab terjadinya ketimpangan perkembangan ekonomi antara wilayah perdesaan dengan perkotaan. Secara rinci panjang jalan di Sumatera Utara menurut kondisi dan status jalan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Data Jalan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota di Provsu 

Dilihat dari kepadatannya yaitu rasio panjang jalan terhadap luas wilayah, jaringan jalan nasional yang dibangun di pantai Timur Provinsi Sumatera Utara lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pantai Barat dan wilayah dataran tinggi di bagian tengah. Sementara itu, untuk kategori jalan Provinsi, rasio di wilayah pantai Timur lebih rendah dibandingkan dengan wilayah pantai Barat Provinsi Sumatera Utara.
Rasio tersebut menunjukkan bahwa dari segi perimbangan pembangunan jalan nasional, wilayah pantai Timur dapat dikatakan mengalami perkembangan yang lebih pesat dibandingkan dengan wilayah pantai Barat dan dataran tinggi. Namun, hal tersebut dikompensasi oleh tingkat perkembangan pembangunan jalan Provinsi yang lebih tinggi di wilayah pantai Barat dan dataran tinggi.
Dikaitkan dengan fungsi masing-masing jenis jalan, wilayah pantai Timur memiliki akses antar Provinsi yang baik. Di pihak lain, wilayah pantai Barat pada dasarnya telah memiliki akses antar pusat kabupaten yang baik. Ketimpangan perkembangan antara wilayah pantai Timur dengan pantai Barat dan dataran tinggi, merupakan akibat dari rendahnya aksesibilitas bagi pergerakan lokal di wilayah pantai Barat dan dataran tinggi. 

Informasi kualitatif mengindikasikan masih minimnya pembangunan jaringan jalan yang mampu memberikan akses hingga sentra-sentra aktifitas pada skala lokal. Di pihak lain, sentra-sentra tersebut sangat potensial sebagai penguat perkembangan ekonomi Sumatera Utara yang berbasis sumberdaya lokal. 


Thanks
Genius Laia, ST
Comments
0 Comments

Kumpulan Peta

 

Cerah

Now