Arahan Penyediaan RTH Sempadan Sungai di Kawasan Perkotaan (Berdasarkan Permen PU No. 05/PRT/M/2008)
RTH sempadan
sungai adalah jalur hijau yang terletak di bagian kiri dan kanan sungai yang
memiliki fungsi utama untuk melindungi sungai tersebut dari berbagai gangguan
yang dapat merusak kondisi sungai dan kelestariannya.
Sesuai peraturan
yang ada, sungai di perkotaan terdiri dari sungai bertanggul dan sungai tidak
bertanggul.
a)
Sungai bertanggul:
1)
Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan
ditetapkan sekurang-kurangnya 3 m di sebelah luar sepanjang kaki tanggul;
2)
Garis sempadan sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan
ditetapkan sekurang-kurangnya 5 m di sebelah luar sepanjang kaki tanggul;
3)
Dengan pertimbangan untuk peningkatan fungsinya, tanggul
dapat diperkuat, diperlebar dan ditinggikan yang dapat berakibat bergesernya
garis sempadan sungai;
4)
Kecuali lahan yang berstatus tanah negara, maka lahan yang
diperlukan untuk tapak tanggul baru sebagai akibat dilaksanakannya ketentuan
sebagaimana dimaksud pada butir 1) harus dibebaskan.
b)
Sungai tidak bertanggul:
1)
Garis sempadan sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan
ditetapkan sebagai berikut:
a)
Sungai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari 3 m,
garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 10 m dihitung dari tepi sungai
pada waktu ditetapkan;
b)
Sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 3 m sampai
dengan 20 m, garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 15 m dihitung dari
tepi sungai pada waktu ditetapkan;
c)
Sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 20 m, garis
sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 30 m dihitung dari tepi sungai pada
waktu ditetapkan.
2)
Garis sempadan sungai tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan
ditetapkan sebagai berikut:
a)
Sungai besar yaitu sungai yang mempunyai daerah pengaliran
sungai seluas 500 km2 atau lebih, penetapan
garis sempadannya sekurang-kurangnya 100 m;
b)
Sungai kecil yaitu sungai yang mempunyai daerah pengaliran
sungai kurang dari 500 km2, penetapan garis
sempadannya sekurang-kurangnya 50 m dihitung dari tepi sungai pada waktu
ditetapkan.
3)
Garis sempadan diukur ruas per ruas dari tepi sungai
dengan mempertimbangkan luas daerah pengaliran sungai pada ruas yang
bersangkutan.
4)
Garis sempadan sungai tidak bertanggul yang berbatasan dengan
jalan adalah tepi bahu jalan yang bersangkutan, dengan ketentuan konstruksi dan
penggunaan harus menjamin kelestarian dan keamanan sungai serta bangunan
sungai.
5)
Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir 1) tidak
terpenuhi, maka segala perbaikan atas kerusakan yang timbul pada sungai dan
bangunan sungai menjadi tanggungjawab pengelola jalan.
6)
Untuk sungai yang terpengaruh pasang surut air laut,
jalur hijau terletak pada garis sempadan
yang ditetapkan sekurangkurangnya 100 (seratus) meter dari tepi sungai.